Kamis, 06 Oktober 2011

Goerge Town

Goerge Town

Gerbang masuk penyebrangan Feri
        Bon Voyage mengingatkan saya akan suatu istilah acara perpisahan bagi seseorang yang ingin melakukan perjalanan laut, krng lebih seperti itulah yg saya tangkap arti dari tulisan di samping :p

Finally, perjalanan kami di Ko Phi Phi telah berakhir then slnjutnya kita berencana untuk melanjutkan perjalanan ke Goerge Town, Malaysia. Kami harus mnggunakan kapal feri meninggalkan Thailand dan berlanjut dgn Mini Bus yg memakan waktu kurang lebih 6 jam :)                             
@Pinggir Jalan Penang

Setelah melakukan perjalanan air dan darat dari Thailand, akhirnya kami tiba di Malaysia tepatnya di Penang. Dede (yg pake kaos biru) kebetulan sdh ada janji dengan salah satu temannya di dunia maya, yaitu Ash (Malay"s Boy) yg sudah dikenalnya jauh sebelum kami berangkat. Jadi, kami berniat untuk keliling kota Penang di guide oleh si Ash. Wah ternyata dunia maya itu mmng hal yang sangat menarik, bisa mempertemukan kita dengan tman baru dari penjuru dunia mana pun.

Dinner Nasi Kucing
Selagi menunggu Ash yg tidak kunjung datang, kami berempat sudah sngat kelaparan dan mampir di pinggir stasiun untuk makan malam. Yah tentu sja we are looking for de traditional food from Malay "NASI KUCING" hm sounds funny, dan ternyata hahahhaa nasi kucing itu adalah sejenis nasi putih yg di bungkus oleh daun pisang yg hany bermodalkan lauk telur dadar dan sambel secukupnya. Only 1 RM ato senilai dgn Rp.3000,- kita bs mencicipinya.

Saya, Muhe, Ash, Dede & Saskia @Fery


Finally, Ash yg ditunggu2 datang juga. kami diajak keliling pulau dengan keretanya (red: mobil), orang Malaysia menyebut kereta untuk sebutan mobil.

Suasana Goerge Town di malam hari
di depan bngunan di Goerge Town




saya & Ash
Goerge Town
Goerge Town merupakan pulau bagian di Malaysia, pulau yg merupakan bekas jajahan Inggris. Jd tidak heran semua bangunannya kental dengan model Eropa.
 Kami tidak henti-hentinya berpetualang dan berjelajah mengelilingi pulau ini hingga larut malam.

Kami berlima akhirnya mencari sebuah penginapan untuk semalam saja, Ash yg menjadi penunjuk jalan mengatur semuanya dan pada akhirnya menemukan penginapan yg fasilitasnya lumayan lengkap. Hanya beberapa jam saja kami beristirahat, tdk terasa sdh pagi dan kami tidak buang-buang waktu lagi untuk merencanakan trip selanjutnya.

Inilah suasana Goerge Town, Pulau Penang di siang hari.

Tugu

Tulisan Peninggalan Inggris

Pulau Penang itu sendiri berarti pulau Pinang jika di artikan ke dalam bahasa Indonesia. Sehingga LandMark kota ini adalah Pinang, seperti yg terlihat pada gambar di bawah.

PINANG
Berlatar LandMark Penang
Tidak butuh waktu lama untuk berjelajah di Pulau Penang, Goerge Town. Sehari saja sdh cukum bagi kami, pulaunya tidak terlalu besar sehingga memungkinkan bagi kami untuk melancong di tempat lain.

Pulau ini tentunya sangat kental dgn suasana eropa (walaupun sy sndiri blm pernah ke Eropa, heheh) tidak henti-hentinya kami mengambil setiap gambar yg menurut kami unik.

Kurang lebih seperti benteng Roterdam yg ada di Makassar, di pulau ini jg ada sebuah Benteng yg merupakan peninggalan penjajah. sekilas hampir sama dengan Benteng Roterdam, tp benteng di Penang lebih teratur dan terawat. Berharap smg Brenteng Roterdam yg di Makassar bs seperti ini sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan asing.
Benteng

Taman Kota Lama

Dede, Saskia & Muhe menikmati ayunannya di Taman
Tdk terasa perjalanan kami sehari semalam menjelajahi pulau yg indah ini, selanjutnya Ash membawa kami ke Kediamannya yg lumayan jauh dr pulau.
Di Feri meninggalkan Goerge Town to Kedah (Ash's House)


Berharap suatu hari  nanti bs kembali ke sini :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar