Kamis, 06 Desember 2012

Kuliner di Seoul


Selama di Korsel gampang-gampang susah untuk urusan makanan. Entah gak halal, ada porknya yang nyempil atau pasti rasanya gak pas di lidah. Untungnya dari Indonesia Nade bawa mi instant dan ada teman yang bawa rendang, kebetulan rendang bisa tahan lama, jadi gak basi. Jadilah makanan kami tetap makanan Indonesia. Namannya traveling ke negara orang gak mungkin juga kulinernya kita gak cicipi, yang standar aja seperi “kimchi” sejenis fermentasi sayuran yang rasanya sedikit spicy tapi saya gak suka. Di setiap restoran Korea pasti kita nemunya kimchi.

Untuk urusan nasi gak perlu khawatir, di setiap mini market kita bisa jumpai nasi instant. Tinggal dihangatkan sebentar bisa langsung di makan,di beberapa mini market juga di sediakan penghangat makanan kok.

Bagi penikmat kuliner tapi takut makanannya gak halal, di Seoul ada beberapa restoran turkish yang menyajikan makanan halal, harga per porsi untuk nasi, kebab dan daging kambing sekitar Rp. 85.000,- masih banyak lagi menu lain yang di tawarkan.

Beberapa restoran junk food juga banyak, KFC dan MCD dapat kita jumpai di mana-mana. Oh iya ada yang unik dan mungkun beda kalau kita makan di restoran Korea. Waktu itu saya, kak Jul dan Nade lunch di daerah myongdong, setelah dipilah-pilah akhirnya nemu yang halal. Sejenis steak ayam yang rasanya lumayanlah pas di lidah. Prosedurnya itu bayar dulu trus makanannya di antar, sama sih kayak restoran di Indonesia. Cuman pas sementara makan kami memperhatikan korean di sekitar yang selesai makan semua piring,sendok, gelas dan sisa makanannya di antar langsung ke tempat cuci piring. Biasanya kita di Indonesia habis makan yah di taruh begitu aja, toh nanti si mba’nya datang mengambil. Kan memang udah tugasnya. Tapi di Korea beda, peralatan makan kita ambil sendiri di rak-rak yang telah di sediakan, begitupun pas selesai makan meja kita harus di bersihkan sendiri.

Hmmmmmmm kalau ini di terapkan di restoran-restoran di Indonesia gimana menurut kalian??? Bagus juga sih… Contoh lagi restoran junk food di Malaysia, waktu itu saya makan di McD Kuala Lumpur. Karena kebiasaan kalau makan di Indonesia cuman simpan begitu aja sisa makanan di meja, di KL orang-orangnya ambil nampan trus gelas dan tempat makanan dari kertas serta sisa makananya di buang sendiri ke tempat sampah. Mantap sekali, kesadaran diri mereka tinggi…….

Itulah salah satu alasan saya suka traveling cuman untuk mengetahui culture dan kebiasaan orang-orang di luar sana.

Dinner di Myongdong, makanan khas Korea. Kimchi dan Soup ayam Gingseng #katanya sih halal. Jadi kami mencicipinya. Harga per sekali makan itu sekitar Rp. 120.000,- dengan menu berbagai sayuran fermentasi yang rasanya asam-asam spicy plus soup ayamnya benar-benar banyak, hampir seekor dalam satu wadah. Lumayan mahal menurutku untuk ukuran sekali makan karena gak sanggup menghabiskannya. Pasnya sih kita beli se porsi aja trus di share berdua bareng teman.

Selamat mencoba……..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar