Senin, 10 Oktober 2011

13 Kota, 4 Negara, 14 Hari

13 Kota Di 4 Negara
Tiba Di Ko Phi Phi
Saya Berfoto di Depan Tourist Information

Motto backpacker tidak perlu butuh uang bnyak buat bisa ke luar Negeri

Alhamdulillah,trip backpacking kali ini 13 kota d 4 negara slama 2 mggu.

Start dr Mksar-Balikpapan-KL-Selayang-Hat yai-Trang-Koh Lanta-Koh Phi Phi-Penang-Butterworth-Goergetown-Kedah-Padang Besar-Malaka-Johor Baru-Singapura-KL-Borneo and finally My home sweet home.
Dalam Penyebrangan Ke Koh Lanta (Fery)
Dermaga Di Koh Phi Phi
wrote my name

Waw nice trip,melelahkan tp mengasikkan.
Hanya modal peta dan bhs inggris pas-pasan,berani melancong ke  kota orng tnp bntuan jasa guide travel.
Papan Selamat Datang Di Penyebrangan Fery
KOh Lanta To Ko Phi Phi- Phuket
Cukup dengan peta.

Slama trip kami tinggla d beberapa guest house yg kbtlan backpaker juga. Jadi tidak terlaluu repotlah untuk urusan tempat tinggal.
Saya berfoto di Lantai 2 Mesjid Tempat Kami Menginap

Dari udara,darat,laut kami lalui dan akhrnya tiba d pulau kecil d thailand. Koh phi phi, what a beautiful place. Akhrnya bs menginjakkan kaki di tempat syuting Leonardo d film The Beach. Lokasinya dekat dengan Phuket.
Bersepeda Mengelilingi Pulau
Selama di pulau ini, kami tinggal dengan local people d sana yang kebetulan orng islam. Kami menyatu dengan warga sekitar, mlm jumat lalu kami d ikutkan kegiatan pengajian di salah satu rumah warga ,waw jauh-jauh ke Thailand baca yasin,maksn gratis eh pulsngnya di kasihh amplop isinya 50 Batt. Tempat ini sangat berkesan,sy suka orng-orangnya.
Kaim di beri sepeda, jadi keliling pulau,pantai naik sepeda.hehe
Anakii

Pulang dari koh phi phi, kami lanjut ke Penang. Tmpt ini jauh lebih berkesan, salah seorang teman yang kebetulan orang sana ngajak jalan-jalan. Kami juga di ajak ke rumahnya, waw nice family. Mereka sangat welcome,saya seprti d rumah sendiri. Apalagi ada si kecil Anaki, pokoknya kali ini betul-betul trip yg berkesan.
Smg next planing untk backpacking k ngara lain jauh lebih sukses. 
Beberapa koleksi Foto selama bacpacking, untuk cerita lebih jelasnya silahkan baca Blog saya yang di posting sebelumnya. Thank you :)
saya dengan Gadis Malaysia
Resort

Malaysian Kid

His Name is ANAKI

Anaki's House



Saya dan Anaki


Minggu, 09 Oktober 2011

Malaka

Koleksi Foto Di Malaka

Terlihat beberapa bangunan kuno berarsitekturkan Eropa
 







Kucing Piaraan Teman di Malaka

Kuliner

 

MALAKA, MALAYSIA

Happy B'day

My B’Day on My Backpacking  LCCT  (Airport) 

      Susah juga untuk bisa tiba di LCCT, bukan jalur atau akomodasinya yang sulit dijangkau tapi usaha dan perjuangannya untuk membeli ticket kereta ke sana. Seperti yang saya ceritakan pada blog sebelumnya bagaimana saya dan kedua teman saya berusaha mendapatkan ticket dengan uang yang kurang RM 1 hehehe.

Dengan kereta kami melanjutkan perjalanan ke airport, tapi  karena di airport tidak ada station train jadi kami turun di station pemberhentian terakhir untuk melanjutkan perjalanan dengan Bus. Tidak usah khawatir dengan ongkos Bus. Ticket kereta yang kami beli di station tadi sudah including dengan pembelian ticket Bus, makanya kami haanya menunggu antrian Bus untuk pemberangkatan selanjutnya. Karena masih pagi jadi bus-bus penuh di padati oleh orang-orang yang ingin berangkat kerja. Namanya juga Ibu Kota Negara, tidak heran aktifitas masyaraktanya  sangat sibuk. 

Cukup jauh perjalanan dari Station ke Airport, kami memanfaatkannya dengan tidur.  Pada akhirnya kami tiba di LCCT, tidak terasa 2 minggu lalu kami di sini setiba kami dari Indonesia.
Seperti rutinitas biasa kami kembali merapikan barang-barang bawaan kami dan mencari posisi ternyaman di ruang tunggu Airport. Hmm…then You know What??? Ternyata keberangkatan kami kembali ke Indonesia itu bukan hari ini tapi besoknya?  LCCT sangat susah di tempuh dan jaraknya lumayan jauh dari pusat kota. Sekarang sudah sore dan jadwal keberangkatan kami besok tgl 20 April pukul 09.00 waktu setempat.

Ribet jika kami harus kembali lagi mencari penginapan, dari pada ketinggalan pesawat maka kami memutuskan untuk menginap di Airport. Waw….pertama kalinya nginap di airport, tidur di sinipun tidak gampang loh? Sesekali petugas airport mendatangi kami. Mungkin mereka bosan yeh melihat kami…hahahaa atau bingung melihat kami yang tidak berangkat-berangkat? Atau mereka heran kok ada gelandangan yang nongkrong di airport hahaha
LCCT
Malam telah tiba, Dede juga belum datang. Semenjak pisah di Malaka kami belum ketemu.

 Eh ternyata ternyata….kami belum makan teman-teman, kami kehabisan bekal makanan teman-teman, eh kami kehabisan uang teman-teman hahahahaa PERFECTOOOOOO perhitungan kami  meleset sehari. Kami bertiga terpaksa mencari makanan semacam pop Mie saja untuk pengganjal perut. Mau ngapain lagi coba, uangnnya cuman cukup membeli itu.

Faktanya kami kelaparan,,,hahahaha tapi Tuhan masih sayang sama kita-kita yah..di ruang tunggu tempat kami nongkrong akhirnya satu persatu di padati oleh Para TKI yang kerja di KL, Brunai dan hendak kembali ke Tanah Air. Walaupun penerbangan kami beda tapi mereka menginap juga di Airport, dengan alas an yang sama takut ketinggalan pesawat jadi datang lebih cepat.

Kami berbaur dengan mereka, seru juga rasanya ketemu sama teman sekampung di Negara orang. Kebanyakan mereka sih dari Jawa. Mereka bercerita banyak tentang pengalamannya menjadi TKI. Sedih juga dengar cerita mereka dan merassa bersyukur kami bisa ke luar negeri murni karena berlibur. Tanks God.

Ohh iya back to de story, para TKI inilah yang menanggung makan kami. Mereka yang member kami makan dan menanggung semuanya. Hahahaha hebat bukan? Dari makanan berat, cemilan, air, sampai permen kami di kasih loh..hihihihh…… maka kenyanglah kami, saatnya tidur. Eh jangan salah kami tidurnya tidur massal di kursi dengan berbantalkan tas kami. Betul-betul pengalaman yang luar biasa. Awalnya kami bertiga takut untuk tidur di situ, tapi karena suda ramai yah siapa takut. Mari TIDUR 
Saya Sudah di Pesawat
Sudah Pagi ternyata, kami kembali numpang mandi di Kamar Mandi  Airport dan siap-siap untuk boarding pass. Teman-teman TKI tadi sudah berangkat duluan dan kami pun bersay Gud Bye dan tentunya bertukar nomor telefon.

Sudah pukul 08.00, tapi Dede tidak kunjung datang. Kami sudah menghubunginya via FB semalam, dan lagi-lagi dengan modal HP yang dipinjam dari TKI hehehe. Semua HP kami lowbat, jadi tidak memungkinkan untuk WIFI.

Kesepakatan bersama, saya dan Saskia masuk duluan meuju ke Waiting Room, takutnya kami di persulit lagi di Imigrasi airport. Saya dan Saskia mengurus barang untuk di Bagasi dan Muhe masih tetap di bawah untuk menunggu Dede. 
Setengah jam sebelum kami berangkat akhirnya Dede dan Muhe muncul di waiting room, bagasi beres dan tas jinjingan juga sudah aman setelah melewati pemeriksaan.Yah finally kami berempat sudah lengkap dan siap kembali ke tanah Air by Air Asia.

(Untuk urusan administrasi di Airpor kalian tidak usah khawatir, kalian tidak akan dikenakan biaya apapun. Karena semua biaya sudah di bayar pada saat pembelian ticket di awal keberangkatan) Tips lagi, kami ini liburannya ala backpacker jadi bisa di bilang semua sudah terperinci. Kebetulan untuk Air Asia tidak ada pembagian makanannya, makanya Dede membeli Mcd di Airport dan beberapa cemilan buat di makan selama di pesawat. Untuk bagian pemeriksaan di Airport KL sendiri cukup bijaksana jika di tas jinjingan kita ada makanan. Beda jika kita baru tiba, makanan dan minuman itu tidak akan di izinkan untuk di bawa. Makanya jika baru mau berangkat bekal yang kalian siapakan selama backpacking di sarankan untuk di bagasikan saja)

Pengumuman penerbangan kami….saatnya naik ke pesawat dan Go HOmeeeee….
Baru sadar ternyata hari ini adalah 19 April, it means today is my Birthday. Yeh…saya berulang tahun di Negara orang yang penuh dengan berjuta pengalaman.Happy b’day for my self. There is no gift from my friends,,hahahah yaiyalah semua bekal dan uang kami sudah ludes des des des :p . Tapi pengalaman berbagi dengan para TKI itu adalah kado yang luar biasa. Di sini saya sadar kalau orang Indonesia itu jiwa sosial dan kekeluargaannnya sangat tinggi. Thank u para TKI 

Mari Terbanggggggggg................................................
Dede, Muhe Dan Saya dalam Penerbangan
Welcome INDONESIA
Saya, Saskia, Dede Dan Muhe Tiba di Tanah Air

Birthday on Traveling

19 April 2011

Alhamdulilah
Alhamdulillah
Alhamdulillah

trm ksh Tuhan untuk Umur pnjg ini, trm ksh msh d brikan kemptan untuk menjadi manusia yg lbh baik.
Insya Allah....

Wah, tdk terasa skrng sdh 21 thun.Msh muda kok, blm tua2 amat hehe
Kali ini betul2 nothing special, ultah d negara orng jd tdk ad yg tau klau sy ultah hehe
tdk ad ucapan langsung "Happy B'day" wktu itu ;(

tdk penting sih,hehee yah cmn perasaan beda sj krn ultah2 kmrn sllu dpt surprise dri shbt2 tercinta.
d LCCT kmrn ngumpul sm TKI dr Indo yg d KL, sharing each other trus dgr pnglmn mereka slm jd TKI.
hm, merasa bruntung skli dr pda mereka. sdh pada tua, jauh2 k negara orng buat cri uang. Dpt penglmn brhrga skli dr mereka, nice b'day with them :)

sbnrnya ulng thun bkn sesuatu yg hrus d rykan, stdknya lbh bnyk intropeksi drilah dr kslhn2 d thn2 sblmnya.
umur bknnya bertmbh tp malah berkurang, yah smg thn ini bs jd Fia yg lbh dewasa dan jd wanita sukses.
heheee
Amiiiiiiiinnnn Ya Allah

tmn2 yg sdh ksh ucpn slmt mksh bnyk yah, stdknya sdh care ma sy :))

Fucking RM 1

 Fucking RM 1 (Rp.3000,-)

Jadi Peminta Uang RM 1 di Negara Orang :p

Hati-hati dengan penipuan calo’ Bus, bukan saja di Indonesia kita bisa di tipu tapi di luar pun ada sekelompok calo yang memanfaatkan para pendatang seperti kami.  Untung saja semua bisa di atasi, kami bertiga lebih memilih untuk membeli langsung di counternya, itu jauh lebih aman dan terjamin.
Seharian berjelajah di Singapore, kami menunggu keberangkatan Bus selanjutnya untuk kembali ke KL yang memakan waktu cukup lama. Kami berangkat kurang lebih pukul  10.00 waktu setempat dan akan tiba keesokan harinya. Perjalanan ini mengingatkan saya akan perjalanan ke Toraja, kurang lebih jaraknya sama. Kita hanya bisa tidur semalaman di Bus.
Selagi menunggu Bus, kami makan malam di kedai milik orang Indonesia. Dia bercerita banyak tentang  pengalamannya merantau di Negara orang, yah bisa di bilang banyak juga orang Indonesia yang kami jumpai di setiap tempat yang kami datangi,  Khususnya di Malaysia.
Tiba saatnya kami berangkat….
Kami bertiga medapat nomor kursi yang berbeda, jadi kami berpencar deh.
Saya duduk berseblahan dengan seorang bapak-bapak pengusaha yang lumayan cerewet. Sepanjang jalan dia ngobrol dan bertanya, lagi-lag saya agak kesal hehhe. Sudah larut malam di tambah rasa capek seharian jalan membuat saya agak kurang ikhlas mengajak ngobrol bapak-bapak yang diseblahku.
Finally saya ketiduran, Entah sejak kapan saya tertidur?
Bapak itu membangunkan saya karena kami sudah tiba di station untuk menaiki Train menuju LCCT KL. Masih subuh dan aktifitas di station belum terlihat ramai, saya dan teman saya kembali merapikan barang dan mencari Kamar Mandi untuk menumpang mandi tentunya. Badan sudah agak lumayan Fresh, kami mencari tempat makan.
Matahari sudah Nampak, tidak terasa sudah pagi. Saya dan kedua teman saya melihat jadwal keberangkatan kereta menuju Airport. Tidak ada bus yang langsung menuju Airport, sehingga kami harus menggunakan Train.  Cek jadwal dan Ongkos tentunya, Oh My God uang kami kurang 1 RM (Rp.3000,-) kami kelabakan untuk mencari money changer, kebetulan sisa dollar Singapore kami masih ada. Tapi apa boleh buat d Station ini sama sekali tidak ada jasa “Money Changer”. Kami panik tapi malah ketawa, berusaha mencari jalan keluar bagaimana bisa kembali ke Airport dengan Train padahal uang tidak cukup???
Kami memberanikan diri ke Counter tempat pembelian ticket kereta,dengan PeDenya kami menyodorkan uang yang kurang hahha (kami pikir 1 RM itu jumlah yang sedikit, masa iya sih kami tidak di kasih kebijakan) we have Dollar Singapore and Rupiah, but we can’t find Money Changer. Hm,,ternyata tebakan kami salah dengan tanpa rasa ibah sedikitpun uang kami di kembalikan, hahaha kami bertiga kembali tertawa dan berfikir bagaiman mendaptkan uang RM 1 itu.
Hm….dasar backpacker, urat malunya sudah tidak ada dan tanpa ragu ragu lagi kami meminta kepada orang  yang nongkrong di Station, tidak mudah ternyata sebagian menolak kami. Shitttt can u imagine?, ini hanya RM 1, Rp. 3000,- saja bukan uang yang banyak tapi kok pelit yah??? Kami kembali duduk dan berfikir, pada akhirnya ada seorang cowok yang duduk di samping kami. Kami basa-basi tapi buntut-buntutnya meminta uang hahha dan kali ini berhasil berhasil berhasil. Dengan ikhlas cowok itu menyodorkan RM 1, tentu saja kami senang sekali. Kami memberikan dollar Singapore kami kepada cowok itu sebagai gantinya, tapi di tolak. Yah sudahlah, lebih bagus kalau begitu :p  
Kami kembali ke Counter untuk membeli ticket, penjaganya masih sama dengan yang taadi. Dia senyum-senyum, mungkin dia heran dari mana kami mendapatkan uang untuk bias membeli ticket hehehe
Akhirnya ticket sudah di tangan, kami bertiga naik ke atas untuk menunggu keberangkatan kereta. Yeh yeh yehhhhhh jadi peminta uang di Negara orang :p ah biar saja  mereka juga tidak mengenal kami kok.
(Tips : Periksa baik-baik uang kalian sebelum berangkat, tidak semua tempat terfasilitasi dengan Money Changer. Jadi hati-hati sajalah)
Seandainya kami tidak mendapatkan RM 1 itu entah apa yang terjadi? Kami akan ketinggalan pesawat ke Indonesia. Dan blab la bla bla……….entah apa yang akan terjadi, Dede yang menunggu di Airport akan ketinggalan pesawat juga mungkin  karena Ticket pesawat saya yang pegang. Huh, hampir saja.
LCCT Kula Lumpur I am Coming, Buat cowok yang menymbangkan uangnya RM 1 tadi thank u so muchhh Muachhhhhhh hahahahah

Merlion, Where are you?

Red In SINGAPORE

Marlion
Singapore...ohhhhhhh
Singapore...ohhhhhhh
   

        Perjalanan dari Johor Baru ke Singapore ternyata hanya memakan waktu setengah jam saja. Kami hanya bertiga berangkat ke Sin, kebetulan teman kami yang satunya lebih memilih tinggal melanjutkan pelancongannya di Malaka. Yahh, sepeninggal kami dari Kulim Kedah, West Malaysia at Ash’s House kami berempat mengambil Bus jurusan Malaka. Sebenarnya ada bus yang bisa langsung menuju ke Singapore, tapi rugi rasanya jika kita tidak mampir ke Malaka.
Muhe & Saskia Setiba di Sin
Kami meninggalkan Kulim pada pukul 9 malam, dan tiba di Malaka pada pagi hari. Lumayan lama juga, jadi kami hanya tidur di sepanjang jalan. Pada pagi harinya, kami berempat tiba di station yang sy lupa namanya. Kami tidak langsung melanjutkan perjalanan, kami berempat berunding unuk perjalanan selanjutnya. Tanpa basa basi lagi dan tanpa mandi tentunya hahaha kami sepakat untuk berpisah setelah di Malaka. Dede memilih melanjutkan pelancongannya di Malaka dan kami bertiga memilih untuk ke Johor Baru dan lanjut ke Singapore. Maka berangkatlah kami bertiga ke Johor Baru, sebelum berpencar kami sepakat untuk bertemu di LCCT KL’s Airport.

Salah Satu Toko Di Sin
Dengan modal informasi dari Ash dari Malaka kami mengambil bus jurusan Johor Baru, kira-kira 5 jam perjalanan baru tiba di Terminal Johor. Untuk biaya Bus dari Malaka-Johor kami di beri discount oleh agen Busnya dengan memperlihatkan kartu pelajar hehehe “HEMAT”. Untung saja kartu mahasiswa yang saya bawa berguna, maka beruntunglah kami bertiga.

Terlihat Kesibukan Di Pinggir Jalan
Tiba di Johor Baru, Dzuhur di waktu setempat maka kami pun tidak langsung mencari bus Jurusan Singapore. Tapi seperti biasa, di terminal atau di station manapun jasa pencari penumpang tetap saja ada. Kami di datangi oleh beberapa calo bus dari beberapa agen untuk menawarkan busnya, capek juga rasanya di tawari seperti ini. Perlakuan mereka membuat kami agak sedikit kesal. Dengan aksen Malaysia yang sedikit dimix dengan bahasa Inggris mereka menawarkan jasanya. Kami hanya menjawab “No No No, Thanks”. Tapi tetap saja di paksa, hmmm rese’ juga yah.

Kami bertiga ternyata belum makan apapun, kesibukan mengurus perjalanan membuat kami lupa untuk mengisi perut. Saya dan Saskia mencari makan di terminal sedangkan Muhe menjaga barang bawaan kami. Setelah urusan perut teratasi kami bertiga mencari tempat penitipan barang yang memungkinkan untuk dititip sehari semalam jika kami berangkat ke Singapore. Barang bawaan kami ternyata lebih banyak ketimbang sebelum kami  berangkat, yah dari beberapa kota yang kami datangi tidak sah jika tidak membeli souvenir belum lagi di tambah dengan titipan teman, maka memberatlah backpack kami hehehe.
Marina Bay

Di terminal kami menemukan tempat penitipan barang yang kebetulan penjaganya adalah orang Indonesia, jadi komunikasi kami agak sedikit mudah. Hm,,di mana-mana ternyata harus bayar yah, untuk menitip barangpun harus bayar. Bayarnyapun di hitung sesuai dengan beratnya barang. Yah dasar kami backpacker, maunya yang hemat maka tawar-menawarpun kami lakukan tapi sia-sia sedikitpun discount dari tempat penitipan barang tidak kami peroleh.Dari pada berlama-lama di terminal, kami bertiga sepakat untuk menitip barang kami (tips buat yang melancong :dari pada kalian repot-repot membawa barang bawaan kalian untuk ke Singapore, tidak ada salahnya menyewa tempat penitipan barang. Lumayan beban berkurang, dan perjalanan tidak repot).
Saya, Saskia dan Muhe mengatur kembali tas kami dan mengambil barang yang di anggap penting. Setelah itu kami numpang di Toilet Umum untuk mandi (dari Kedah-Malaka-Johor Baru kami belum mandi sama sekali, ;p ).
Makan-Mandi-Shalat telah selesai saaatnya mencari Bus ke Singapore. Tidak terlalu sulit mendapatkan Bus menuju Sin, dengan ongkos murah kita bisa sampai ke Sin (maaf lupa ongkosnya berapa, yang jelasmurahlah).
Ternyata Johor_Sin itu jaraknya dekat sekali, maka tibalah kami di Sin…..lagi lagi saya tidak henti-hentinya memuji kebersihan dan keteratuan Negara ini, bisa di bilang sedikitpun saya tidak menemukan sampah. Inilah SINGAPORE negaranya kecil tapi terlihat pembangunanny yang sangat modern.
Hanya beberapa menit saja kami tiba di Imigrasi, waw Imigrasi untuk jalur darat luar biasa kerennya, terlihat antrian panjag di setiap post-post Imigasi. Saya dan kedua teman saya berpencar di tiap post, dan tibalah giliran saya untuk di wawancarai oleh petugas imigasi.
“Woman : Hai, Good Afternoon”
“Me : Gud afternoon too (sambil menyodorkan pasportku)
“Woman : Lutviah, From Indonesia right?
“Me : Yes… (jawab singkat saja)
“Women : How Long your planning in Singapore?
“Me : Just one day, mam
“Woman : Where do you want to go?
“Me : Orchard Street
“women : Oke,,,have a nice day
Di depan Rafflles Hospital

Hahhaha,,,,singkat padat dan jelas percakapnku dengan bagian Imigrasi. Talk to Much itu kurang baik, nanti salah jawab. Bagian imigrasi di Sin itu terlalu ketat. Saya dan Saskia akhirnya lolos dan Pasport kami di stempel. Saya dan Saskia menunggu di luar, tapi sudah hamper setengah jam menunggu temanku Muhe tidak kunjng dating, hm…Oh my God..Whats going on??? Yah saya masuk mengecek dan bertanya pada petugas keamanan. Ternyata Muhe di bawa ke dalam ruangan khusus untuk di wawancarai oleh petugas imigrasi dan Polisi. Saya di usir polisi dari dalam dandi suruh untuk keluar. Hm,,saya dan Saskia jadi panik. Kok bias Muhe di tahan oleh petugas? Kami tidak bias melakukan apa-apa kecuali hanya menunggu Muhe keluar. Hampir sejam saya dan Saskia menunggu dan akhirnya Muhe keluar juga. Terlihat Muhe juga masih shock, ternyata biasanya orang yang pertama kali masuk ke Singapore itu dipersulit dan di Tanya macam-macam juga (tips : Jadi sebelum berangakat dan di wawancarai di Imigrasi usahakan untuk hafal nama-nama tempat yang kiranya akan di datangi. Walaupun mungkin tujuan kita bukan ke sana tapi setidaknya kuasai daerah tersebut, searching di Internet atau bertanya pada orang setempat. Yang jelas bisa dapat stempel dari petugas Imigrasi. Kejadian ini juga kami alami saat di persulit di Imigrasi Thailand).


Kami hampir saja ketinggalan Bus karena terlalu lama di bagian Imigrasi, tapi pada akhirnya semua bisa teratasi.

Supir Bus memberhentikan kami di Terminal yang berdekatan dengan Rafflles Hospital, kami turun dan saatnya berpetualangan di Sin.
Bugis Street
Gedung-gedung tinggi berjejeran di sepanjang kota, bingung juga mau ke mana. Tujuan utama kami hanya ke Marlion (red : patung singa). Kami bertanya kepada orang yang lewat bagaimana jalur menuju Marlion, dan kami di sarankan untuk menggunakan kereta cepat atau monorel. Dari terminal kami jalan kaki ke Bugis Street, entah bagaimana historynya  sehingga di Sin ada Bugis Streetnya. Hebat juga yah suku bugis bias melanglang buana ke negeri orang hehehe

Kami bertiga tiba di station untuk membeli tiket monorel, hanya dengan 1 Dollar Singapore (Rp.7.000,;)  saja kita bisa keliling di Sin. 
Terlihat kesibukan orang-orang di sini, satu sama lain hampir tidak saling mempedulikan. Jauh berbeda dengan orang-orang di Thailand yang bisa di bilang sangat ramah dan welcome terhadap orang asing. 
Tiket sudah ada dan kita cukup lumayan bingung di buat oleh megahnya dan canggihnya teknologi di Sin, dari pada salah naik monorel tidak ada salahnya untuk bertanya heheh

Station MRT
Srettttttttttttt dalam hitungan menit sja,monorel melaju dengan kencangnya dan kita sudah tiba di station pemberhentian selanjutnya. Bahasa Inggris dengan aksen Cina menjadi bahsa utama masyarakat Sin, agak susah juga yah mengerti jika Bahasa Inggris tp aksennya Cina, jadi mereka itu bicara cepat sekali.
Muhe, Saya dan Saskia di Merlion

Lagi-lagi kami bingung di Sin, mobiil melaju dengan kencangnya begitupun dengan orang-orangnya yang seolah-olah saling berkejaran di jalan (sok sibuk semua). Kami hanya mengekor di belakang mereka. Saya dan teman saya merasa ini bukan tempat kami, yang kami lihat hanya gedung-gedung tinggi yang berjejeran dan menurut saya kurang menarik untuk adventure, hehehe yah iyaalah.

Marlion merupakan landmark di Singapore, banyak orang yang kita temui di sana. Para wisatawan tidak sah rasanya ke Singapore jika tidak berfoto di Marlion. Cukup berkeliling di Singapore dan nongkrong di Marlion sambil makan ice cream kami kembali ke station menuju terminal dan kembali ke Johor Baru. Wawancara Imigrasi pada saat kembali jauh lebih simple ketimbang baru mau masuk, jadi prosesnya cepat.

Selanjutnya mengurus barang titipan kami di Terminal Johor Baru dan saatnya pelancongan berakhir, kami bertiga harus kembali ke LCCT Kuala Lumpur untuk bertemu dengan Dede di sana dan kembali ke Indonesia.
Kami Berfoto Di Patung Singa Yang Di Rancang Untuk Kamar Hotel

Add caption

Twin Tower

Twin Tower

Walking Around "Kuala Lumpur"

          Selepas dari  Selayang kami kembali ke Kuala Lumpur. Kata orang-orang tidak sah rasanya jika ke KL tapi tidak ke Twin Tower (re: menara kembar). Selepas menonton pertandingan F1, kami berempat lengkap dengan backpack masing-masing di punggung mencari penginapan. Tidak terlalu sulit menemukan penginapan di KL, mulai dari Hotel,  hostel, sekelas wisma juga ada. Mengingat kami ini adalah backpacker,  tidak mungkin kalau kami mencari penginapan sekelas hotel. Kami berempat berpencar untuk mengecek harga per malam dari tiap penginapan yang ada, saya dan Muhe sedangkan Dede dan Saskia berpencar. Masing- masing menawar loh di penginapan yang kami masuki, tapi pilihan jatuh pada pilihan Dede. Murah dan tentu saja memungkinkan kami tidur berempat dalam satu kamar. Kamarnya lumayan Luas, ada 2 tempat tidur besar dan satu kamar mandi. Ada TV, fasilitas air panas dan tentunya sudah berAC. Sangat pas buat kalian para backpacker, kami hanya semalam saja di sini.  Costnya kira-kira Rp.150.000,- . Check in pukul 08.00 malam dan check out pukul 12.00 Siang.
Gedung Mentri Penerangan
Rugi rasanya jika kami hanya  tidur saja di kamar, kami berempat akhirnya keluar kamar dan tentu saja melanjutkan penjelajahan di KL. Walaupun sudah malam tidak  jadi penghalang bagi kami untuk berjelajah dan menikmati suasana malam di KL.
Lampu-lampu yang indah menghiasi KL, terlihat begitu cantik dan menarik. Kurang lebih seperti di Indonesia, restoran junk food seperti Mcd dapat kita jumpai di mana-mana. Kami mampir ke Mcd dan makan malam di sana. Cukup bagi kami berjelajah di malam hari dan kembali ke penginapan untuk mengumpulkan tenaga. Perjalanan masih panjang….
Dari kamar terlihat bangunan Twin Tower yang sangat cantik, jaraknya terlihat sangat dekat.
Muhe, Saya dan Saskia Berfoto di Depan Twin Tower
Bangunan Menyerupai Mesjid di Tengah Kota
Keesokan harinya kami berempat keluar kamar untuk mengambil air panas, kebetulan kami bawa mie Instant dari Indonesia. Jadi yah lumayan juga pengiritan untuk makan. Kami makan di depan dekat receptionist dan bercerita dengan petugas penginapan, wah lagi dan lagi tukang laundry, house keeping sampai pelacurnya pun Orang Indonesia. Huh, miris hati ini melihat orang Indonesia kerja di Negara orang lain. Kebetulan pada waktu kami menginap di sebelah kamar kami ada orang Indonesia, Hayati. Yah namanya Hayati, bisa di bilang dia sudah tua tapi profesinya adalah seorang pelacur. Kami tidak bercerita banyak dengan dia, mungkin dia malu. Kami berempat kembali ke kamar dan tak henti-hentinya tertawa dan membahas si Hayati ini. Ckckckkcc, sepertinya dia sudah menjadi langganan oleh pria hidung belang di penginapan ini. “Sepertinya kami salah pilih penginapan” hahaha…
Lupakan soal Hayati, cuman berharap seandainya saja di Indonesia di sediakan lapangan kerja bagi mereka. Saya rasa tidak usah jauh-jauh mereka ke KL untuk menjadi pelacur, masih banyak pekerjaan halal yang masih bias dia lakukan.
Yah yah yah bgtulah hidup,,,,
To be continue,,,,hari ini hari ke 2 Rcing F1 dan saya sama sekali tidak niat untuk kembali nonton. Jaraknya yang jauh dan Racing yang membosankan. Akhirnya saya, Kia dan Muhe sepakat untuk tidak ikut dan lebih memilih ke Twin Tower dan sekitarnya untuk berjelajah. Hanya Dede yang melanjutkan nonton F1.
Hari itu kami berwisata kuliner di sekitar penginapan, tidak sulit mendapatkan makan halal di sini. Mayoritas mereka muslim kok, hanya komunitas Cina dan India yang bukan muslim, ohohohoh tentunya yah. Kami mencari nasi bujang, makanan khas Malaysia dan tentu saja minumnya the tarik. Dengan RM.2 (Rp.6.000,-) saja kita bias menikmatinya. Maknyossss…..lumayan enak, murah meriah loh di banding makan Junk Food. Di Indonesiakan juga ada, jadi wisata kulinernya cari makanan yang betul-betul asli di daerah setempat.
Pinggir Jalan di KL

Perut sudah terisi, next walking around KL….saya, saskia dan Muhe totally jalan kaki dari penginapan ke Petronas Twin Tower loh….Sebenarnya naik monorel bisa, cukup bayar RM 1 saja kita sudah bias sampai di sana. Tp bukan backpacking dong namaya kalau mau cari yang praktis. Kami jalan kaki menembus jalan demi jalan, tujuan utama kami memang Menara Kembar itu, tapi karena jalan kaki malahan tempat yang di kunjungi jadi banyak. Setiap saat kami mampir di tempat-tempat yang menurut kami bagus, museum, sekolah, mesjid dan tempat-tempat lainnya. Itulah enaknya jalan kaki.

Twin Tower di Siang Hari
Cukup lama kami berjalan kaki, akhirnya Twin Tower sudah ada di depan mata. Banyak juga wisatawan di sana yang berfoto, tapi untuk pengambilan gambar di sini sangat susah krena bngunannya terlalu tinggi.
btw Kami bertiga kelaparan lagi, jadi kami memutuskan mauk mencari makanan. Kebetulan TwinTower ini di dalammnya adalah Mall. Selagi menunnggu malam untuk melihat Twin Tower di malam hari kami masuk ke Mall untuk berbelanja, lumayan waktu itu ada discount hehehe jadi kami membeli baju kaos buat oleh-oleh. Yang unik dari Mall ini adalah namanya e-Setan, hmmmm 

Suasa Dalam Mall di Petronas
 


Habis berbelanaja, kami keluar dan kembali ke pekarangan Petronas untuk berfoto. Twin Tower terlihat sangat cantik di malam hari. Betul-betul bangunan yang luar biasa indahnya. Sebenarnya hanya itu tujuan kami untuk melihat Twin Tower di malam hari.
Banyak orang yang menghabiskan waktunya duduk-duduk di bawah menara, pemandangan yang indah di lengkapi air mancur menjadi tempat yang bagus untuk nongkrong.

Sesi foto-foto sudah selesai kami bertiga kembali ke penginapan, dengan jalur yang berbeda kami kembali ke penginapan dengan jalan kaki again. KL di malam hari luar biasa indahnya.
Dede sudah ada di kamar, kami berempat makan malam di kamar dengan modal mie instant. Seperti tidak ada rasa capek dan kenyang, kami berempat kembali ke luar kamar dan berjelajah lagi mencari makanan. Sepertinya kami kecanduan makan nasi bujang dan minum teh tarik. Kami berkeliling tidak jauh dari penginapan, ternyata ada tempat nongkrong para pemuda KL di sana, jadi kami coba-voba untuk bergabung dan melihat anak muda KL yang nongkrong.
Sudah tengah malam, kami kembali ke Pengianapan…tidur..then besok siang kami ke KL Central untuk mencari Train ke Hat Yai, Thailand. Only RM 50 (Rp.150.000.000,-) by train kami sampai di Thailand.

Perjalanan Selanjutnya Ke Hat Yai

Station "KL-Hat Yai Thailand"
Muhe Dengan BackPacknyaa
Dede dan Muhe Di Bukit Jalil