Minggu, 20 November 2011

Tana Toraja


TORAJA, SOUTH SULAWESI  “Rambu Sulo”

Teman-teman yang berada di luar Sulawesi sebelumnya pernah dengar TORAJA belum?

Kete'kesu

Two toms which are separated from those hanging on the cliff


Very old coffins and some skulls and bones on it


Again! Skulls and bones.

Once again, skull on the bones and coffins in a cave in Kete'kesu

              Kata orang sih tidak sah ke Sulawesi Selatan kalau tidak berkunjung ke Tanah Toraja, saya sebagai warga Sul-Sel baru sekali sih ke sana dan memang betul apa kata orang, Toraja itu surganya Sulawesi Selatan. Waktu itu saya dan ketiga teman backpacking saya yang kebetulan teman kampus merencanakan untuk trip 3 hari saja, jumat sabtu minggu. Makanya kami memilih untuk backpacking ke Tanah Toraja, kebetulan dari komunitas backpacker dari Eropa ada 4 orang(Dragos, Sacha, Mark)  ingin berkunjung ke sana. Alhasil kami iktu backpacking dengan bule bule itu. Mau jadi guide kami tidak bisa, soalnya ke Tanah Toraja merupakan pengalaman pertama bagi kami bertiga. 

View on the way to Kete'kesu

View on the way to Kete'kesu, a knoll that we thought grey sand

Left: Alex taking picture of a millipede; Right: Rice paddy on the way to Kete'kesu

         Dari Makassar kami mengambil bus di perwkilan Toraja, kalian harus membayar Rp. 80.000,-. Busnya sangat bagus kok jadi kalian tidak perlu khawatir akan kenyamanan. Dari Makassar kami start pada pukul 09.00 malam dan tiba di toraja pada puukul 07.00 pagi, jarak yang sangat jauh dan jalanan yang berkelok-kelok menuju Toraja. Sebagaian dareah Sulawesi Selatan merupakan pegunungan, sehingga bagi teman-teman yang mabuk dalam perjalanan di harapkan minum obat anti mabuk hehehe. Di sepanjang jalan kalian akan di suguhi dengan pemandangan gunung yang sangat cantik, sawah yang hijau, beberapa hewan ternak pun akan kalian jumpai di perjalanan. Toraja jauh dari kota Makassar sehingga warga masyarakat di sana masih sngat kental dengan budayanya.
Me with Europan Backpackers
          Di sana saya dan teman saya mencari penginapan yang terjangkau, untuk hotel banyak kok tapi kembali lagi kami adalah komunitas backpacker yang tentunya mencari sesuatu dengan harga terjangkau. Tidak sulit mendapatkan penginapan yang murah, dengan harga Rp.50.000,-/night kalian bias dapat kok. Tapi, yang sulit kalian dapatkan di Toraja adalah  makanan yang halal, bagi kalian yang beragama Islam hati-hatilah  dalam mencari makanan, karena masyarakat di sini  mayoritas beragama Kristen dan mereka sangat konsumtif terhadap BABI. Kalian bisa menemukan baso babi dan lain lain yang berhubungan dengan babi. Jadi, lebih aman jika mengkonsumsi mie instant.
      Pada waktu saya berkunjung ke sana, kebetulan sedang berlangsung upacara “Rambu Sulo”. Upacara kematian adat Tanah Toraja, upacara ini sangat terkenal di toraja. Bukan hanya masyrakat local yang datang tapi wisatawan dari manca negarapun banyak yang datang untuk menyaksikan upacara ini. Bahkan dari mereka ada yang datang untuk meneliti lebih jauh tentang “Rambu Sulo”

Let's get the ceremony started as the gong banged


The man lifts the small Tongkonan, the women makes things to eat


Let's put the lovely one in her throne

          Kalian bisa bayangkan, uapacara ini memakan biaya yang luar biasa mahalnya (bisa sampai BerMilyar-Milyar). Adat di Toraja lebih mementingkan upacara kematian dibanding dengan upacara pernikahan, makanya tidak heran jika masyarakat Toraja rela habis-habisan untuk menggelar upacara ini. Merekapun rela menyimpan mayatnya bertahun-tahun sampai dana mereka cukup untuk menggelar upacara. Hmmmm,,,mayat bertahun-tahun dan di simpan dalam rumah. Can u imagine???
SIAP BERPESTA

Left: Porks as gifts; Right: Let's start making food for lunch :)
Left: Grilled porks; Right: My Friend 
        Setelah uang mereka terkumpul diadakanlah upacara yang spektakuler, babi, kerbau semua di beli sebanyak-banyaknya dan mereka siap berpesta. Bagi mereka barang siapa yang dapat menggelar upacara kematian yang spektakuler, maka strata sosialnya di Masyarakat semakin tinggi.
Beruntung saya dan teman saya bisa menyaksikan upacara ini. Upacara Rambu Sulo biasanya berlangsung beberapa hari, jadi bukan hanya sehari saja. Makanya mereka harus menyiapkan dana sebesar-besarnya. Jenasah yang telah di simpan lama dimakamkan secara unik pula, mereka dikubur di dalam Gua batu dan jasa mereka di buatkan patung yang sangat persis dengan wajah mereka. Patung tersebut diletakkan di depan kuburan batu sehingga sanak saudara akan terus meningat wajah mendiang. Ikhh seram juga loh,,,,di sekitar Gua yang sangat besar kalian akan menemukan tengkorak-tengkorak, tulang-belulang yang bergeletakan di mana-mana. Hororrrrrrr…….
         Selain terkenal dengan upacara pemakamannya Toraja juga sangat kental akan budaya dan berbagai objek-objek wisata yang ada di sana, koleksi rumah adat Toraja yaitu “Tongkonan”menghiasi kota Toraja. Untuk lebih mengetahui sedikit tentang Toraja,ada terangkum di Blogku sebelummnya. Nulisnya sepotong-sepotong hehehe maaf soalnya baru ada waktu lagi untuk ngelanjutin nulis.

TONGKONAN
Left: Torajanese house 'Tongkonan'; Right: Small Tongkonan for a dead one and family in it
Selamat Membaca….
LONDA, GOA Besar Tempat Penyimpanan Jenasah

Left: Alex really enjoyed to be inside Londa's cave
Right: Outside Londa where you can see new and old coffins
Left: Some skulls in Londa; Right: Puppets representing the dead ones


Can you see a hole in the cliff? This could be the richest! Imagine how to took the coffin here :)


This is how they made the puppet and souvenirs

1 komentar: