Minggu, 20 November 2011

Candi Borobudur

My Single Backpacking “Java”----Candi Borobudur

          November…..yah nice month for me. Bulan ini penuh dengan berjuta pengalaman yang luar biasa dahsyatnya. Diikutkan dalam kegiatan Indonesian Youth Camp 2011 di Jakarta oleh kegiatan kemenpora dan mewakili Sul-Sel dengan ke3 teman saya. Bertemu dengan teman-teman baru yang sangat luar biasa dari Seluruh pelosok Tanah Air di INDONESIA.  Mereka adalah teman-teman baru saya, saudara, kakak, dan adik. LOVE THEM SO MUCHHHHHHH, thanks God sudah di pertemukan dengan mereka. Walaupun hanya beberapa hari tapi kegiatan ini sangat mengesankan.
Seluruh participant Youth Camp 2011 berfoto di Bundaran HI Jakarta

       Setelah kegiatan Indonesian Youth Camp 2011 berakhir, saya tidak langsung kembali ke Makassar dan lebih memilih untuk melancong sendiri.

Dalam backpacking saya kali ini, dengan hanya bermodalkan uang pas-pasan dan nekat saya memberanikan diri untuk melancong sendiri di daerah Jawa dan Yogyakarta. Mungkin sebagain dari kalian juga akan berani melakukannya, untuk trip Jakarta mungkin saya sudah sering tapi untuk Java dan Yogyakarta ini adalah pengalaman pertama saya, sendiri pula wawwww…..

Sudah sangat lama saya merencanakan untuk melanjutkan backpacking saya, hanya karena terhambat oleh masalah waktu makanya tidak pernah terealisasikan. Dari lokasi perkemahan saya di antar oleh teman Indonesian Youth Camp wakil Jakarta (Adit) untuk membeli tiket kereta ke Yogyakarta di Stasiun Gambir. Waktu itu Gambir sangat dipadati  oleh oleh orang-orang yang antri untuk membeli tiket. Entah setiap hari tempat ini padat atau gimana, saya kurang mengerti. Masalahnya waktu itu hari senin dan bukan musim liburan. Ahh,,,,forget it….Adit dan temannya lagi (aduhhhh maaf mas lupa namaya) hhehee, turut mengambil barisan dalam antrian panjang itu, saya hanya duduk manis menunggu dan menjaga barang bawaan saya.  Cukup lama antri dan akhirnya Mas “X” sudah tiba di depan loket, dia memanggil saya untuk membayar tentunya. Tiket bisnis ke Yogyakarta ludeeess, dan mau tidak mau harus membeli yang eksekutif (yahh,,batal hemat..hehhe) saya harus membayar Rp.265 ribu.

 Waktu itu menunjukkan pukul 1 siang lewat  dan keberangkatanku itu pukul 08:00 malam…hoahhhhh mesti ngapai n menunggu selama itu, Adit dan Mas “X” hanya menemaniku mencari tiket dan makan siang, setelah itu mereka harus kembali. Yahh yoweessslah, Thank u Adit dan Mas “X” sudah membantu J J J

Hmmmmm……yah judulnya Lost in GAMBIR, ngegembel di station sendiri dengan backpack di punggung, cumel, kumal dan blaaa blaaaaa…can u imagine !!!!!! Ahh..sudah biasa kok kayak gini, jadi sebetulnya bukan hal baru sih cuman tempatnya aja yang baru. Untuk backpackingku kali ini sama sekali gak pake Peta, yah masih dalam negeri kok….semua masih bisa di handle via Telephone, BBM kalau ada yang gak di mengerti.

Gelisah juga nunggu lamaaaaaaa……. Habis makan siang di sekitar station, saya mencari Mushallah untuk shalat Dzuhur, wawww entah berapa lama saya tertidur lengkap dengan mukenah tiba-tiba sudah Adzan Azhar…..untung bukan Adzan subuh hehehhehe (kecapean, red). Ikut jamaah shalat Azhar, bersih-bersih badan sdikit thennnnn ambil Ransel kembali berjelajajah di Gambir (gak ada tujuan sama sekali).

Eng ing enggg BB lowbet, cari tempat untuk charge yang gratisan susahnnya setengah mati :p , tapi yang di bayar pastinya mudah loh hahahaa dasaaarr otak backpacker ;p. yah 2 jam ngeCharge harus bayar Rp.12.000,- ntar sisanya lanjut charge di dalam kereta aja. Akhirnya magrib juga, jakarta di guyur hujan jadi pengen tiduran, jam 8 masih lama hoaaaammmmm mau numpang tidur di Mushallah lagi tkutnya terlelap dan ketinggalan kereta, kan gak lucu……. Akhirnya cari makan, beli JunkFood persediaan buat makan di kereta aja.  Two hours left,,,saya memilih naik dan nunggu di dekat kereta aja, biar lebih aman.

Pemandangan kota Jakarta di Malam hari nampak dari Gambir, awan yang gelap, udara yang dingin, suara kereta dan suara orang-orang yang berada disekitar  kereta menjadi backgroudku malam itu (ehh, apa sih..hahhah) lagi-lagi saya hanya duduk manis otak-otaik BB dan sesekali melihat kesibukan orang-orang di sekitarku. Ternyata duduk di sini waktu tidak terasa lamanya, akhirnya terdengar pengumuman keberangkatan keretaku.Yeyyyy, finally hoammmmmmm….

Saya duduk di dekat jendela, tapi percuma juga sudah malam sih jadi semua gelap tidak ada yang bisa di lihat d luar sana. Charge Hp, makan malam di kereta, tarik selimut thennnnn tidurrrrrr durrr durrrrrr….

Tidur di kereta tentunya tidak senyaman tidur di kasur kamar, yah nikmati sajalah..sesekali saya balik kiri, kanan, kiri, kanannn tapi tetap saja tidak menemukan posisi yang nyaman untuk tidur, eh bangun-bangun sudah salah urat nih leher hhahha

Akhirnya cahaya sudah nampak dari jendela kereta, hmm…Gud Morning Jogja…..lama juga tiba di sini. Dari jam 08.00 malam dan tiba 05:30, sungguh perjalanan yang sangat jauh. Merapikan diri, ambil barang dan turun di Station TUGU Yogyakarta.

Welcome YOGYAKARTA
Tidak perlu khawatir kalau sudah di sini, kebetulan banyak teman dari Makassar yang lanjut kuliah d UGM. Jadi ada yang jemput dan tentunya dapat tumpangan tempat tinggal gratis selama di sana hahahh, cuman untuk masalah jalan-jalan harus usaha sendiri soalnya teman-temanku pada sibuk kuliah dengan dikejar berbagai deadline.

Nice place, nice people…welcome YOGYAKARTA


Saya dan teman-teman di Tugu Yogyakarta


Sekitaran Kraton Yogyakarta
Di depan sepeda raksasa

Hari pertama masih malas-malasan, prengaruh capek setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh dan menguras tenaga.  Baru pada malam hari saya di ajak teman-teman dari Makassar keliling kota Yogya. Starting dari depan Keraton Yogya, Tugu dan sekitarnya  dan makan malam di Ruminten yang konon katanya tempat makan terfavorite di Yogya. Waw fantastis, makanan di sini luar biasa murahnya…kalau di Makassar mana ada kayak gini, betul-betul pas untuk kantong mahasiswa dan para backpacker yang ingin berwisata kuliner.

Hari kedua saya berkunjung ke Candi Borobudur yang ternyata cukup jauh dari Yogyakarta, Candi Borobudur adalah bagian dari jawa Tengah.  Di sepanjang jalan, saya betul-betul menikmati keindahan kota. Hmmm…situasinya sih agak mirip dengan beberapa kota di Sul-Sel, tapi ada satu sudut yang menjadi perhatian saya. Yah, bekas bencana gunung merapi kemrin masih menyisahkan bekas, beberapa lokasi masih terlihat berantakan dan belum diperbaiki sama sekali walaupun ada sebagian yang sudah dalam tahap perbaikan. Miris hati melihat tempat ini,  rumah yang hancur dan mungkin pada wktu itu menelan beberapa korban, saya hanya melihat dari TV dan akhirnya sekarang bisa melihat langsung. Semoga ada hikmah dari semua bencana  yang Allah berikan, AMINNNN

Berhenti beberapa menit dan saya harus melanjutkan perjalanan yang katanya masih cukup jauh, hamparan sawah yang hijau menjadi pemandangan saya menuju Candi Borobudur. Betul-betul sangat asri dan menyejukkan, sekali lagi sangat takjub sama kuasa Tuhan yang menciptakan pemandangan luar biasa ini. SUBHANALLAH
Lokasi Bekas Bencana Merapi

CANDI BOROBUDUR
Akhirnya, hampir kurang lebih 2 jam perjalanan dari kota Yogyakarta saya tiba di Candi Borobudur. Hujan menyambut kedatangan saya, dengan modal tidak tau apa-apa saya hanya menyewa payung Rp.5000,- dan membelli tiket masuk ke Candi Borobudur dengan harga Rp.20.000,-. Lagi-lagi saya takjub dengan tempat ini, entah sejarahnya bagaiman tempat ini bisa ada. Hujan tidak jadi penghalang untuk saya tetap masuk, cuman yang jadi masalah bagaimana saya harus mengabadikan gambar saya di beberapa sudut Candi Borobudur??? Hahahha, harus tetap eksis dong……yah tanpa mengurangi rasa malu, terpaksa minta tolong di fotoin sama bapak satpam yang baik hati dan tidak sombong hahaha :p. Dari semua foto yang ada itu taken by Om Satpam loh,,,nasib jalan-jalan sendiri tidak ada teman.

Candi Tampak Full dari Depan
 Cukup lama saya berkeliling dan rasanya semua sudut sudah saya putari dan tentunya sudah d abadikan dengan  kameraku, saatnya pulang. Lama-lama di sni bisa sakit, hujannya tidak bersahabat.

Plaaaaaaakkkkkk dan saat turun lewat jalan keluar, sepatu buntutku lepas pas pas passsss…. Hahha, kebetulan sepatu kesayanganku itu sudah lama dan memang sudah ada tanda-tanda mau lepas, tapi tetap saya pakai yah kan hujan tuh, becek d mana-mana, jalan otomatis sepatu terndam nah dengan sendirinya lepass. Masih bisa di pakai sih, tapi untuk menghindari hal-hal yang bikin malu akhirnya sepatu saya copot dan alhasil saya keluar dengan telanjang kaki wkakakaaka NICE EXPERINCE. Untung hujan yah jadi mungkin orang fikir saya sengaja lepas sepatu kali yah, ah whateverlah :p. Beberapa orang melihat saya, tapi saya cuek aja…ah masa bodoh.

Untungnya di sepanjang pekarangan candi ada beberapa toko yang menjual souvenir, baju, tas, dan tentunya sendal. Hanya dengan Rp.15.000, saya pulang dengan sendal murah meriah nan cantik hahahha (barang siapa yang menemukan sepatu warna abu-abu di pekarangan Candi Borobudur, itu sepatuku yah…hahha karena di sekitar situ saya tidak menemukan tempat sampah alhasil diselipin aja ke tanaman dekat situ, PISSSS maaf yah petugas kebersihan Candi).

Yahhh….seperti itulah pengalaman d Candi Borobudur.


Me with sarung batik dan jaket batik



Berfoto dengan Pengunjung Lain

Hujan Tetap Eksis

Payung Biru







Taken by Om Satpam
WISATA KULINER DAN BATIK, YOGYAKARTA TEMPATNYA


Tongseng (sup kambing)
Penjual souvenir di Borobudur
Pertokoan di Sekitar Candi
Saya mencari batik buat oleh-oleh
Say thanks to Kak Oapan, Kak Jalal, Mentari yang sudah kaih tumpangan selama di Yogyakarta. Terima kasih banyak juga buat waktunya......Sampai ketemu di Makassar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar